Selasa, 13 September 2011

PUISI PUISI KU (Diterbitkan disuratkabar harian "Sumatra Ekspres" 2 Oktober 2011"


Cinta Bunga-bunga

Kemarin kau masih terlihat kuncup
Ketika kusentuh kelopakmu yang kuyup
Dan kubisikkan kata cinta dengan jantung yang penuh degup
Hingga kaupun jengah dengan mulut yang masih saja terkatup.

Dan malampun tiba
Kau sebarkan segala aroma
Penuh warna menyatu dengan purnama
Senggama dalam gelap gulita yang penuh cinta
Mengerjap-ngerjap ikuti irama
Berkeluh kesah pada nikmat yang tiada tara
Menyeretku pada surga yang tak terbaca
Membalutku pada rasa adam dan hawa

Dan pagi ini kaupun mekar
Menyambut matahari yang penuh sinar
                                                                       Jakabaring, 12 juni 2011



ANAK-ANAK BERKATA :
“AJARI AKU MERINDUKAN SURGA ….”


Ajari aku merindukan Surga
Seperti dahulu … ketika aku merindukan perut mama
Dan aku terlahir dari rasa cinta
Menjelma anak yang bermain ditaman-taman dunia
Menanti tubuh yang tumbuh penuh sempurna
Tanpa rasa paksa, siksa, dan penuh dusta

Ajari aku merindukan surga
Kata mereka penuh canda
Sambil memanggul senjata dipelataran bus-bus kota
Di simpang-simpang ibu kota.
Juga dihalte-halte cinta.

Ajari aku merindukan surga
Begitu mereka bicara
Sambil berdiri ditengah jalan menggenggam bara
Menyodorkan tangan disetiap kaca
Menyeka keringat dan sesekali terlihat gembira

Surga ….
Ajari aku merindukanmu

                                                                   Jakabaring, 15 juli 201



Mengapa Bintang Tahun Ini Selalu Muncul Pagi Hari


Mengapa Bintang tahun ini
Selalu muncul pagi hari
Bukankah bukan saatnya
Atau barangkali Kau telah mengutusnya
Mencoba menyaingi matahari
Yang bersinar tanpa arti

Kenapa bintang tahun ini
Selalu muncul pagi hari
Seperti kuncup melati
Yang tak jadi merekah dipetik Oji
Seperti setandan pisang muda
Yang di karbit Ibu dalam baki
Seperti cinta yang lagi bersemi
Karena penuh caci maki
Atau Seperti ilalang yang tak jadi meninggi
Karena disabit para petani

Ahhh ….
Kenapa bintang tahun ini
Selalu saja muncul pagi hari
Seperti bayi yang mati
Karena ibu tak memberi Asi.


                                                                                    Jakabaring, 21 Juli 2011




 TENTANG KATA
Di tombak merahnya kata
menghujam dihulu sukma
dan aku terpana meregang nyawa
sambil kualunkan lagu cinta

... Ketika sampai diambang neraka
kudengar parau suara-suara:
"Darah-darah cinta,
Mengalirlah ke negeri Surga ....!

Jakabaring, 5 September 2011
 
KETIKA KATA-KATAKU TERTINGGAL DI AMPERA

Ketika kata-kataku tertinggal di Ampera
Kuharap bisa kupungut kembali
Sebab ingin kurangkai ia menjadi makna
Dalam sebuah irama puisi

Tapi tak kujumpa ia kembali
Kata-kata itu menjelma serupa tari
Menghiasi Musi yang selalu berseri
Dan tak kuingin ia lupa diri

Ketika kata-kataku tertinggal di Ampera
Kumau tak satupun yang tahu
Sebab tak kuingin ia menjadi rasa
Dalam sebuah ragu dan tak tahu malu

Tapi tak kujumpa ia kembali
Kukira ia yang serupa tari
Padahal tak sedikitpun Musi bernyanyi
Dan akupun sunyi berlalu

Ketika kata-kataku tertinggal di Ampera
Dan akupun kembali
Hanya kutemukan jejak kaki-kaki mereka
Yang tak kan pernah mungkin kembali.


                                                                                    Jembatan Ampera, 11 januari 2011
 


 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar